Lentera Publik Jakarta – Usai menggelar aksi di Kejaksaan Agung RI, Koordinator LSM PEKAT, Ishak Burmansyah, melanjutkan langkanya dengan mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di hadapan gedung lembaga antirasuah itu, PEKAT secara terbuka mendesak KPK untuk segera menangkap semua pihak yang diduga memberikan uang kepada Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah.
“Kami minta KPK tidak hanya mengejar penerima, tapi juga para pemberi! Tangkap semua yang memberi uang kepada Rohidin—termasuk bos-bos tambang dan kepala dinas yang kami duga menyetor setoran rutin,” tegas Ishak.
Ia menyebut bahwa praktik suap kepada kepala daerah bukan sekadar isu, tetapi sudah menjadi rahasia umum yang merusak sistem pemerintahan dan membuat para pejabat merasa kebal hukum. Ishak menyebut adanya pola sistematis di balik praktik tersebut, di mana kepala dinas dan pengusaha tambang menjadi mesin uang yang terus mengalir ke elite tertentu di Provinsi Bengkulu.
“Kalau KPK serius, selidiki semua aliran dana ke Gubernur! Mulai dari Dinas-Dinas sampai ke perusahaan-perusahaan tambang yang selama ini dapat karpet merah meski diduga langgar aturan,” lanjutnya.
Menurut Ishak, KPK harus mengambil alih penanganan dugaan gratifikasi dan suap tersebut karena institusi penegak hukum di daerah dianggap sudah tidak steril. Jika tidak ditangani dari pusat, maka keadilan hanya akan jadi panggung sandiwara.
“Rakyat butuh bukti, bukan janji. Kami tidak akan berhenti sampai yang terlibat benar-benar diproses hukum. Kami siap buka data dan kawal kasus ini sampai tuntas,” tegas Burmansyah mengakhiri orasi.